Siapa yang tidak suka cokelat? Rasanya yang enak, perpaduan antara manis dan pahit menjadikan cokelat sebagai salah satu makanan yang digemari berbagai kalangan. Cokelat juga dikenal memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk salah satunya bagi ibu hamil dan janin. Bagaimana faktanya?
Kandungan Nutrisi pada Cokelat
Manusia sudah mengenal tanaman kakao, bahan utama pembuat cokelat, sejak ribuan tahun silam. Suku Maya mengenal cokelat sebagai minuman dewa karena keunikan rasanya. Peradaban manusia mengenal cokelat sebagai minuman, lalu seiring perkembangan zaman bubuk kakao kini diolah menjadi permen atau cokelat batangan.
Selain rasanya yang banyak digemari, cokelat juga kaya akan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti magnesium, zink, zat besi, dan fosfor. Dilansir dari WebMD, dalam seperempat cup dark chocolate mengandung nutrisi sebagai berikut:
- 142 kalori
- Protein 2 g
- Lemak 10 g
- Karbohidrat 15 g
- Serat 3 g
Cokelat juga mengandung teobromin, yaitu senyawa yang juga dijumpai dalam kafein yang berkhasiat sebagai stimulan. Kandungan inilah yang membuat kita merasa bahagia dan senang setelah menyantap cokelat.
Bolehkah Makan Cokelat saat Hamil?
Sebenarnya, boleh-boleh saja makan cokelat saat hamil. Tidak ada larangan khusus bagi ibu hamil jika ingin menyantap cokelat saat hamil asalkan tidak menyantapnya secara berlebihan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi cokelat, terkait dengan kandungan gula, kafein dan zat tambahan lainnya yang ada pada cokelat.
Gula
Kandungan gula pada permen cokelat, cokelat bubuk, atau cokelat praline yang ada di pasaran terkadang cukup tinggi sehinga menyebabkan rasa cokelat terlalu manis. Akibatnya, kalori dalam cokelat yang Anda makan menjadi cukup tinggi.
Ibu hamil dianjurkan membatasi asupan gula selama hamil karena dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, kenaikan berat badan berlebih, kelahiran prematur dan preeklamsia. Karenanya, jika Anda ingin mengonsumsi cokelat saat hamil maka sebaiknya pilih yang berbahan dasar dark chocolate dengan sedikit kandungan gula.
Kafein
Cokelat juga mengandung kafein yang jika dikonsumsi terlalu banyak dapat membahayakan kondisi ibu dan janin. Dilansir dari Healthline, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan asupan kafein pada ibu hamil sebaiknya tidak lebih dari 200 mg per hari.
Jika hari itu Anda sudah mengonsumsi teh, kopi dan makanan atau minuman lain yang mengandung kafein, maka sebaiknya tunda dulu keinginan untuk mengonsumsi cokelat. Asupan kafein yang tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan mengganggu pertumbuhan janin.
Manfaat Makan Cokelat saat Hamil
Jika Anda bisa mengatur konsumsi cokelat setiap harinya dengan bijak, Anda bisa merasakan manfaat cokelat bagi ibu hamil, di antaranya:
- Mengurangi risiko kardiovaskular. Cokelat mengandung flavanol, sejenis flavonoid yang dipercaya berkhasiat menurunkan kolesterol. Semakin gelap cokelat yang Anda konsumsi, akan semakin tinggi kandungan flavanol di dalamnya.
- Mengurangi risiko preeklamsia. Cokelat diyakini dapat melancarkan peredaran darah sehingga baik untuk mencegah preeklamsia pada ibu dan janin. Namun dilansir dari Medical News Today, para ahli menyatakan bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai asupan cokelat selama hamil dan risiko preeklamsia. Untuk itu, ibu hamil dianjurkan membatasi konsumsi cokelat dalam batas wajar.
Bagi ibu hamil yang ingin mengonsumsi cokelat, sebaiknya membatasi asupan cokelat agar tidak berlebihan. Mengonsumsi cokelat terlalu banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan gangguan kehamilan lainnya. Jika Anda mengonsumsi cokelat, jangan lupa mengimbanginya dengan olahraga dan makan makanan sehat lainnya seperti buah dan sayuran untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina